Prodi Ilmu Komunikasi bersama dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Surakarta, Selasa 23 Februari 2018 menggelar knowledge sharing bersama Jurnalis Trans7 untuk Program Ragam Indonesia, Agus Waloyo. Mengangkat tajuk “Jurnalisme Multikultural dalam Merawat Keberagaman” Kegiatan ini membahas akan peran besar dimiliki media dalam menjaga keberagaman di negara ini, sehingga berita atau produk ditayangkan menyumbang kondusifitas di tengah kondisi Indonesia yang multi budaya, multi suku, multi ras & etnis, multi agama, serta multi golongan. Situasi yang demikian jelas sangat rentan terjadi konflik. Beberapa konflik yang pernah terjadi dan turut menjadi pemberitaan besar oleh media yakni Gerakan Aceh Merdeka (1976-2005), Sampit Kalimantan (2001), Poso Sulawesi ( 1998-2001), Ambon Maluku (2011), Operasi Pembebasan Militer Papua (1965 – sekarang).
Media massa memiliki peran dalam menjaga keberagaman untuk mencegah munculnya potensi konflik. Caranya dengan menjalankan fungsi pers sebagaimana mestinya. Fungsi pertama adalah fungsi edukasi dimana dalam memberitakan keberagaman yang ada di Indonesia, media harus memberi pemahaman terhadap isu yang berkembang dan fokus pada perbedaan dan keberagaman. Media juga harus mengedepankan nilai nilai hak asasi manusia (HAM) dan berpihak kepada korban (fungsi advokasi), media juga harus berempati dengan mengedepankan jurnalisme damai. “Media harus menggiring opini publik dengan memberitakan hal-hal yang benar terkait isu yang beredar. Media juga harus konsisten terhadap nilai-nilai dan norma kesopanan dalam memberitakan hal-hal yang bersifat sensitif.” Papar Awe. (Erwin K)