Untuk antisipasi penyebaran virus corona atau covid-19, seluruh dosen dan karyawan Universitas Sahid Surakarta, Senin 16 Maret 2020, diperiksa suhu tubuh dan diberi cairan pembersih tangan. Dosen atau karyawan yang suhu tubuhnya melebihi 37 derajad dan atau disertai dengan gejala mirip terserang virus corona, dibawa ke klinik untuk penanganan lebih lanjut. Selain pemeriksaan tersebut, juga dilakukan pembersihan seluruh fasilitas kampus, mulai dari lift, meja, printer, dan sebagainya, dengan menggunakan cairan pembunuh kuman.
“Tadi ada dua orang yang suhu tubuhnya di atas 37, kemudian kami periksa ulang dan terdapat perbedaan suhu. Sebelumnya 37,6 setelah cek ulang menjadi 36,2 karena pengaruh baru saja datang dari luar dan kepanasan matahari serta dehidrasi akibat belum makan dan minum. Setelah makan minum kami cek ulang suhu tubuh normal.” Jelas salah satu petugas pemeriksa kesehataan, Nurul.

Berdasar hasil pemeriksaan, sejauh ini, seluruh karyawan dan dosen di lingkup Universitas Sahid Surakarta dinyatakan aman dari Covid-19. Terkait dengan pandemi virus, Universitas Sahid Surakarta juga mengeluarkan edaran mengenai kegiatan belajar yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka, diubah dengan menggunakan sistem daring, mulai dari tanggal 16 hingga 28 Maret 2020. Untuk pelayanan, tetap buka. Sistem pengajaran daring yang digunakan oleh para dosen adalah menggunakan siakad, google classroom, whatsApp Group. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bagi dosen untuk menggunakan model lain seperti dengan menggunakan blog dan kanal youtube. Guna menjamin mutu atau standar pendidikan, pantauan terhadap kualitas pengajaran tetap dilakukan dibawah pengawasan oleh lembaga khusus di internal universitas, yakni Pusat Penjaminan Mutu Internal (PPMI). (Erwin Kartinawati)